Berikut ini riwayat perjalanan paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi. Ditulis ulang dari buku asli (masih ejaan lama) akan tetapi dibahasakan kembali oleh penulis. Jika ada penambahan bisa ditulis di bawah artikel ini, dan jika ada ejaan atau penulisan yang salah, mari kita koreksi bersama.. semoga ini semakin membuka wawasan kita akan perjalanan iman kita sebagai orang katolik secara khusus di paroki Banyuwangi.. Berkah Dalem..
Sebelum tahun 1923 daerah Banyuwangi dipimpin oleh: Padri Jesuit. Nama-nama orang yang dipermandikan tertulis di buku baptis di Surabaya atau Malang. Yang terkenal pada waktu itu ialah Pastor Fischer S.J.
Tahun 1923 sampai awal tahun 1923, daerah Banyuwangi diserahkan kepada Padri-padri Carmeliten (pastor karmelit (red)): Kepala Pertama Pastor Cl.v.S Pas († 1933)
Tahun 1927 Di Jember didirikan Gereja dan Pastoran. Daerah Banyuwangi langsung dikelola dari Jember. Tahun 1929 Di Glagah Agung didirikan satu gereja, yang pada tahun 1940 dipindahkan ke Curah Jati. Bulan Agustus 1942, didirikan suatu Gereja di Banyuwangi (Regina Pacis=Maria Ratu Damai (red)). Sebulan sekali dikunjungi oleh Padri (Pastor) dari Jember.
Tahun 1942-1945 mulai bulan September 1942 hingga bulan September 1945 Gereja Banyuwangi dipakai Nippon untuk kantor kehutanan.
Tahun 1945-1947 Pada bulan Oktober 1945 Gereja sudah dikembalikan kepada Pastor. Tetapi pada bulan November pecahnya Pergerakan Kemerdekaan dan Gereja digunakan oleh tentara Angkatan Laut Indonesia.
Pada bulan Desember 1947 dari kedatangan tentara Belanda, gereja dikosongkan, dan dapat dipakai lagi untuk Kurban Suci (misa). Diwaktu itu banyak orang katolik dari sekitar kota berdiam di Kamp. Perjalanan dari Lumajang ke Banyuwangi mengalami banyak kesukaran karena banyak jembatan yang rusak, dan dijalan selalu ada tembakan. Maka pada bulan Januari 1948, di Banyuwangi ada Pastor yang tinggal tetap. Meskipun suasana genting masih ada dimana-mana, pada tanggal 25 desember 1947 sudah mungkin diadakan Missa Suci tengah malam di Banyuwangi. Gereja penuh, baik dari militer maupun dari orang preman (umat biasa).
Pada permulaan tahun 1948 ada 16 anak yang dipermandikan. Ada pertolongan dari orang-orang katolik untuk mengisi gereja. Gereja diberi loopers, kursi, tempat bunga. Isi perkakas rumah di pastoran mendapat pinjaman dari orang katolik. Anak –anak asal dari Banyuwangi dikirim untuk sekolah, 12 anak indo dikirim ke Probolinggo, 16 anak Indonesia dikirim ke Malang, 2 anak untuk sekolah guru, 2 anak perempuan indonesia ke Malang untuk rumah sakit. 2 Anak indonesia untuk sekolah menengah di Malang, 6 anak perempuan indonesia ke sekolah internasional Surabaya.
Pada tanggal 25 desember 1948 diadakan Misa Suci tengah malam. Banyak orang katolik dari desa-desa malam di pastoran. Mengadakan Kerst-Lableue dikunjungi oleh penduduk Banyuwangi yang bukan katolik.
Pada tanggal 25 April 1948 (Hari Raya Paskah), Gereja penuh. Pesta: paasch-eirens.Kedatangan 2 orang dari desa Bagurejo yang mau belajar agama katolik. Taggal 12 Mei 1948 pastor mengunjungi desa Bagurejo dan kasih pelajaran kepada 20 orang.
Pada tanggal 22 Agustus Pak Karsudirianna (Theodorus) dengan anak istri (sebanyak 10 orang) dipermandikan di Banyuwangi.
Tanggal 4 Oktober 1949 Mgr. A. E. J. Albers memberikan sakramen Krisma di Curahjati kepada 90 orang. Tanggal 11 Oktober 1949 di Banyuwangi kepada 50 orang. Harmonium dari Malang.
Tanggal 16 nov 1949 kedatangan P.J.M. Pater provinsial di Volte dan Pater Superior
Tanggal 25 Desember 1949 Misa Suci tengah malam. Tanggal 26 Desember diadakan wayang orang yang dimainkan oleh anak-anak Sekolah Guru Malang, yakni: Dawus dan Absalom.
Pada bulan April 1950 hari Raya Paskah diadakan dua misa suci. Tanggal 1 juli 1950 Rumah pastoran mulai diperbaiki. Tanggal 14 agustus 1950 sekolah rakyat dipimpin oleh para suster mulai dibuka. Tanggal 15 Oktober 1950 Sekolah Flobel (Sekolah Guru). Tanggal 5 November 1950 Gereja Bagureja selesai dan diberi nama: Mariae Assumtio. Suster-suster datang di desa dan diadakan pertunjukan Wayang kulit.
Tanggal 27 desember 1950 Pertunjukan Kerst-Lableau di gedung Tiong-Hwa Klampok, mendapat banyak perhatian.
Tanggal 15 agustus 1951 Dibuka Sekolah katolik S.M. Tanggal 9 Oktober 1951 Vormsel di Banyuwangi. Tanggal 6 Desember 1951 Dibuka sekolah SMA Katolik
Sumber : http://parokimariaratudamai.wordpress.com/2011/12/13/jejak-jejak-misi-paroki-banyuwangi/#more-530
Tidak ada komentar:
Posting Komentar